Lokasi Anda saat ini adalah:PLN > Bola
Peningkatan Kapasitas Kader Kurangi Resiko Kekerasan Perempuan dan Anak
PLN2025-01-15 10:54:04【Bola】8rakyat jam tangan
Perkenalanpusat server thailandMenyediakan konten berita menarik dalam dan luar negeri yang komprehensif, Jumlah kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak di Kota Yogyakarta meningkat. Jika pada tahun 20 klasemen bri liga 1 2023 2024
Jumlah kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak di Kota Yogyakarta meningkat. Jika pada tahun 2020 ditemukan 145 kasus terdiri dari 40 kasus kekerasan pada anak dan 105 kasus kekerasan perempuan,klasemen bri liga 1 2023 2024 pada tahun 2021 mengalami kenaikan sebesar 166 kasus yang terdiri dari 40 kasus kekerasan pada anak dan 126 kasus pada perempuan.
Untuk meminimalisasi terjadinya kekerasan terhadap perempuan dan anak, Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) melalui Unit Pelaksana Teknis Perlindungan Perempuan dan Anak (UPT PPA) Kota Yogyakarta mengadakan sosialisasi peningkatan kapasitas dalam rangka mengurangi resiko kekerasan perempuan dan anak di Kemantren Mantrijeron, Senin (6/6).
Kepala UPT PPA Kota Yogyakarta Udiyati Ardiani menjelaskan, untuk kasus kekerasan di Kota Yogyakarta ini bermacam-macam, mulai dari ancaman, pelecehan, kekerasan dalam rumah tangga, kekerasan ekonomi, bullying dan lain sebagainya. Mirisnya hal ini dialami dari keluarga terdekat. "Kegiatan ini diharapkan dapat meminimalisir adanya kekerasan agar tidak terulang kembali. Jika memang masih ada masyarakat bisa melaporkan ke UPT PPA Kota Yogya," jelasnya.
Selain itu, upaya lain yang dilakukan oleh UPT PPA Kota Yogya dalam menangani kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak di Kota Yogyakarta tidak terlepas dari Kampung Ramah Anak di wilayah dengan melakukan kegiatan yang positif kepada anak, lembaga dan perempuan.
Sementara itu, Koordinator Satuan Tugas(Satgas) PPA Kota Yogyakarta Tata berharap para kader di wilayah dapat mendeteksi sekitarnya akan adanya tindakan kekerasan.
"Dipilihnya Mantrijeron ini merupakan tempat yang padat penghuni, semoga para kader dapat memahami dan mendeteksi disekitarnya apakah ada korban kekerasan baik laki-laki, perempuan, remaja ataupun balita. Sehingga dapat dilakukan pendampingan. Para kader inilah yang sangat membantu kami dalam menjaring tindak kekerasan," jelasnya. (Hes)
Besar!(364)
Artikel sebelumnya: Manjakan Pengantin Baru, Yogyakarta Luncurkan Inovasi Mantul
Artikel selanjutnya: Cegah Kekerasan Terhadap Anak di Sekolah DP3AP2KB Kota Yogya Perkuat Gugus Tugas Anak
Berita terkait
- Ingatkan Masyarakat PeduIi Jam Malam Anak
- Balai Kota Yogya Jadi Kawasan Wajib Masker dan Vaksin
- Simpatik Pasar Mudahkan Pedagang Dalam Pengajuan Administrasi
- Dinas Kebudayaan Kota Yogya Buka Pendaftaran Vaksinasi Covid-19 Bagi Pelaku Seni
- Vaksinasi Anak Dukung Kesiapan PTM 100 Persen
- Pemkot Yogya Masuk 10 Besar Penghargaan Pembangunan Daerah
- Musrenbang Suryatmajan Rencanakan Tempat Wisata Baru di Tahun 2022
- Kundha Kabudayan Ajak Pelajar SMA Ikuti Lomba Vlog Sejarah
- Walikota Tegaskan Wilayah Balaikota Tanpa Narkoba dan Miras
- Arsitektur Kawasan Cagar Budaya Jadi Daya Pikat Wisata Yogyakarta
Berita hangat
Rekomendasi berita
Pembayaran Wajib Pajak PBB Targetkan Rp 82 Miliar
Pembekalan CPNS Pemkot Yogyakarta, Vitalnya Talenta Era 4.0
Walikota Tinjau Alat Kremasi Yayasan Wahana Mulia Abadi yang Ramah Lingkungan
Penghargaan Adiwiyata Untuk Sekolah di Kota Yogya
Kota Yogya Terus Berbenah, Siapkan Strategi Hadapi Porda ke-17 Tahun 2025
Wawali Berharap Jogjavaganza Bangkitkan Pariwisata Yogya
Gelar Turnamen Sepak Bola Piala Walikota Yogya
Kelurahan Purbayan Jalani Penilaian Posyandu Tingkat DIY