Lokasi Anda saat ini adalah:PLN > Bola
Gerakan Mbah Dirjo Kelola Sampah Organik Dari Rumah Tangga
PLN2025-04-26 22:27:57【Bola】4rakyat jam tangan
Perkenalansusunan pemain lazio vs ac milanMenyediakan konten berita menarik dalam dan luar negeri yang komprehensif,Umbulharjo-Untuk menekan tingkat pembuangan sampah ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Piyungan, Pemeri erek kecelakaan
Umbulharjo-Untuk menekan tingkat pembuangan sampah ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Piyungan,erek kecelakaan Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta bersama Forum Bank Sampah (FBS) Kota Yogyakarta meluncurkan program 'Mbah Dirjo'.
Mbah Dirjo atau Mengolah Limbah dan Sampah dengan Biopori Ala Jogja adalah sebuah gerakan untuk mengajak masyarakat agar mereka mengelola sampah organik melalui biopori baik secara mandiri, di tingkat rumah tangga, atau secara komunal, dengan biopori jumbo.
Sekda Kota Yogyakarta, Aman Yuriadijaya yang juga merupakan ketua FBS Kota Yogya menuturkan untuk menekan produksi sampah secara keseluruhan, pihaknya tidak bisa berpuas diri meski pengelolaan limbah anorganik telah membuahkan hasil.
"Sehingga pengelolaan sampah organik pun mendesak untuk digulirkan secara massal oleh warga masyarakat di Kota Yogya mulai dari level rumah tangga," katanya di Bank Sampah Giwangan Bersih RW 11 Mendungan Giwangan, Sabtu (29/7/2023).
Aman menuturkan gerakan Mbah Dirjo dipilih agar pengurangan sampah organik bisa di olah langsung dari sumbernya.
“Gerakan ini juga untuk melihat perubahan perilaku masyarakat. Ketika dulu sampah organik di rumah tidak diapa-apakan lalu bisa masuk ke biopori. Jika satu rumah tangga memiliki satu atau dua biopori dan menjadi suatu hal yang sifatnya gerakan dan pembudayaan, itu akan berdampak luar biasa,” terangnya.
Pada kesempatan tersebut Aman menegaskan bahwa seluruh bank sampah yang ada di Kota Yogya sudah siap dengan gerakan tersebut.
"614 bank sampah di Kota Yogya yang berbasis rw ini sudah menerapkan biopori atau gerakan Mbah Dirjo dalam upaya mengurangi sampah organik," tandasnya.

Untuk besaran biopori ini dibagi menjadi tiga, yakni biopori jumbo yang besarnya 1 meter persegi, medium 0,5 meter persegi, dan kecil.
"Ini bisa disesuaikan dengan lahan yang dimiliki oleh tiap-tiap rumah warga," ujarnya.
Aman mengungkapkan hasil olahan sampah organik juga dapat memberi berbagai manfaat, salah satunya bisa dimanfaatkan untuk pertanian.
"Hasil dari pengolahan sampah organik itu kan bisa jadi pupuk dan dapat dimanfaatkan untuk peratanian. Sehingga, tidak begitu saja dibuang ke TPA Piyungan, karena bisa diolah," tambahnnya.
Pihaknya berharap dengan adanya gerakan ini bisa mengurangi jumlah sampah organik yang di buang ke TPA Piyungan sekitar 20 ton perhari.
Hadir dalam acara tersebut Penjabat Wali Kota Yogyakarta, Singgih Raharjo. Orang nomor satu di Kota Yogya ini pun sangat menyambut baik langkah FBS Kota Yogya dalam menekan sampah organik di masyarakat.

Pihaknya berharap dengan gerakan akan menjadi solusi untuk mengatasi tumpukkan sampah organik di tingkat rumah tangga.
"Diharapkan dapat mengurangi sampah organik mencapai 20-30% dari 200 ton per hari sampah yang di hasilkan Kota Yogyakarta," ujarnya. (Han)
Besar!(2)
Artikel sebelumnya: Sekolah Adiwiyata Peringati Hari Bumi 2021
Artikel selanjutnya: Pemkot Yogya Serahkan Bantuan Insentif Ustadz Ustadzah
Berita terkait
- Peringatan HUT ke-76 RI, Momentum Kuatkan Perjuangan Merdeka dari Pandemi
- Pramuka Harus Menjadi Wadah Edukasi yang Baik Bagi Generasi Muda
- Wujud Kepedulian Dimasa Pandemi Covid-19, Kampung Kauman Gunungketur Luncurkan Dapur Sehat Balita
- 10 Hotel di Kota Yogya Terverifikasi Layak Operasi
- Jangan Ada Perploncoan di Masa Pengenalan Sekolah
- Yogyakarta Apresiasi Pemeriksaan Kepatuhan Penanganan Covid-19
- Warga Blunyahrejo Gantungkan Sayuran Dalam Berbagi
- Walikota Yogyakarta Apresiasi Kampung Cyber Patehan Dalam Pemanfaatan Internet Untuk Tingkatkan Perekonomian Warga.
- Aktivasi Kartu KORPRI Sebagai ATM Mudahkan Transaksi Keuangan
- 2 Pasar di Kota Yogya Sabet Juara Lomba Pasar Siaga Covid-19
Berita hangat
Rekomendasi berita
Pisang dan Tanaman Hias Mulai Dikembangkan Dengan Kultur Jaringan
Walikota Dorong Pembinaan Atlet Sepakbola Sejak Usia Dini
Simulasi bencana, untuk waspada dan kurangi korban
Optimalkan Kemajuan Teknologi Untuk Kesiapan Pembukaan Taman Pintar
Mendikbudristek Tinjau Uji Coba PTM di Kota Yogyakarta
Musrenbang Kota Yogya digelar Secara Transparan dan Partisipatif
Dari Jambu bisa Menjadi Berbagai Macam Olahan Makanan
Mandiri Pangan di Masa Pandemi Covid 19