Lokasi Anda saat ini adalah:PLN > Lifestyle
Gencarkan 'Mbah Dirjo' ke Wilayah, Sampah Organik Selesai di Rumah
PLN2025-02-13 14:30:12【Lifestyle】2rakyat jam tangan
Perkenalanlevis 4d slotMenyediakan konten berita menarik dalam dan luar negeri yang komprehensif,UMBULHARJO- Pemerintah Kota Yogyakarta terus menggerakan pengelolaan sampah organik dengan Mbah Dirj link alternatif 7 meter
UMBULHARJO- Pemerintah Kota Yogyakarta terus menggerakan pengelolaan sampah organik dengan Mbah Dirjo yakni mengolah limbah dan sampah dengan biopori ala Jogja di masyarakat. Salah satunya di wilayah RT 16 Kampung Celeban Kelurahan Tahunan Umbulharjo. Pengampu wilayah yakni Mantri Pamong Praja,link alternatif 7 meter Lurah, RW dan RT juga diajak untuk menggerakan Mbah Dirjo di masyarakat.
“Pemerintah kota Yogyakarta sudah menggalakkan gerakan yang namanya Mbah Dirjo yaitu kepanjangan dari mengolah limbah dan sampah dengan biopori ala Jogja. Intinya gerakan untuk memilah dan mengolah sampah dari rumah,” kata Penjabat Wali Kota Yogyakarta, Singgih Raharjo saat penyerahan biolos di RT 16 Kampung Celeban, Sabtu (12/8/2023).
Singgih memberikan contoh gerakan Mbah Dirjo dengan metode biolos yakni gabungan biopori dan losida. Dalam kesempatan itu diserahkan 2 unit biolos bantuan dari Bank BPD DIY untuk warga di RT 16 Kampung Celeban. Menurut Singgih, biolos memiliki kelebihan karena saat memanen kompos hasil olah sampah organik tinggal menarik pipa paralon di bagian dalam.
Meski demikian metode biolos itu hanya salah satu contoh pengolahan sampah organik. Masyarakat bisa memilih, menggunakan metode lain seperti biopori, ember tumpuk dan lodong sisa dapur untuk mengolah sampah organik.
“Sekarang ini karena TPA Piyungan tutup kita harus mengelola dengan baik sehingga sampah organik yang selama ini diresidukan dititipkan ke penggerobak atau depo, sekarang kita harus pilah dan diolah bisa juga dengan biopori ember tumpuk dan losida,” tambah Singgih.
Singgih menegaskan sejak awal Januari 2023, Kota Yogyakarta juga memiliki gerakan zero sampah anorganik. Gerakan itu sukses menurunkan volume sampah di Kota Yogyakarta dari sekitar 300 ton/hari menjadi 200 ton/hari sejak 6 bulan lalu. Singgih menyebut gerakan Mbah Dirjo untuk mengelola sampah organik yang dicanangkan dua minggu lalu sudah mengurangi volume sampah sampai sekitar 30 ton/hari.
“Kalau masyarakat semua melaksanakan ini (Mbah Dirjo), Insya Allah sampah organik akan selesai di tingkat hulu sehingga beban yang harus dibuang ke Piyungan akan semakin berkurang. Ini kesempatan kita di masa yang sangat darurat ini. Saya minta tolong Pak Mantri, Pak Lurah. Pak RW dan Pak RT ikut menggerakkan ini,” terangnya.
Sementara itu Ketua RT 16 Kampung Celeban Suratim menyambut baik program Mbah Dirjo dan fasilitasi 2 unit biolos tersebut. Dia mengaku selama masa darurat sampah. Sebagian warga mulai mengelola sampah secara mandiri. Salah satunya dengan membuat lubang, ember tupuk dan losida. Bantuan 2 unit biolos itu akan ditanam di lahan salah satu warga dan bisa digunakan bersama.
“Dengan adanya program ini tentunya sangat sangat bermanfaat sekali. Kita antusias menyambut apa program ini. Selama ini ada yang dikelola secara mandiri seperti ember tumpuk dan losida, tapi memang sulit untuk memanennya dibandingkan biolos,” tutur Suratim.
Pihaknya siap untuk mengenalkan gerakan Mbah Dirjo di masyarakat. Suratim menyatakan sebenarnya sebelum ada gerakan itu, wilayahnya sudah merencanakan pengolahan sampah di tingkat rumah.(Tri)
Besar!(66)
Artikel sebelumnya: Bausasran Siap Dikembangkan Sebagai Kampung Ekowisata
Artikel selanjutnya: Pemkot Adakan Dua Kali Salat Idul Adha
Berita terkait
- Wawali Lepas Kontingen POPDA Kota Yogyakarta
- Pemkot Yogya Imbau Masyarakat Pilih Angkutan Pariwisata Berkeselamatan
- Pelaku Usaha Perikanan Harus Mampu Ciptakan Keragaman Produk
- Penguatan Pendamping PKH Dorong Peningkatan Kelulusan KPM Kota Yogya
- Unik, Karikatur Capres Dan Cawapres Hadir di Tegalrejo
- Forum Bank Sampah Penggerak Perubahan Perilaku Pengurangan Sampah di Masyarakat
- Pemkot Yogya Bakal Bangun 4 Ruang Terbuka Hijau Publik Baru
- Pemkot Yogya Minta BP2KY Tingkatkan Lama Tinggal Wisatawan
- Pemkot Yogya Tambah 15 Kampung Tangguh Bencana
- Peringatan Nuzulul Quran Perkuat Kebersamaan dalam Keragaman
Berita hangat
Rekomendasi berita
ASN Muda Agen Perubahan KORPRI Reborn
BAZNAS Kota Yogya Raih Penghargaan ‘Sempurna’ Atas Pengelolaan ZIS DSKL Tahun 2023
Pemkot Jadi yang Pertama di DIY Serahkan LKPD 2023
Komitmen Terhadap Perlindungan Tenaga Kerja, Pemkot Raih Paritrana Award 2023
Jogja Historical Orchestra Menanamkan Jiwa Patriotisme Lewat Seni
Pemkot Berikan Bantuan Hukum Gratis Bagi Masyarakat Miskin
Pemkot Yogya Dekatkan Diri ke Masyarakat Lewat Silaturahmi Tarawih
Pemkot Yogya Bakal Bangun Hidran Kampung di Keparakan Lor