Lokasi Anda saat ini adalah:PLN > Tekno
Dapur Balita Sehat RW 25 Notoyudan
PLN2025-02-15 18:18:27【Tekno】9rakyat jam tangan
Perkenalandemo slot seperti asliMenyediakan konten berita menarik dalam dan luar negeri yang komprehensif,Untuk membantu pemenuhan kebutuhan gizi anak pada masa pandemi Covid-19, warga RW 25 Notoyudan, Prin puncak4d
Untuk membantu pemenuhan kebutuhan gizi anak pada masa pandemi Covid-19,puncak4d warga RW 25 Notoyudan, Pringgokusuman Kota Yogyakarta dengan sukarela membuka dapur balita sehat.
Ketua RW 25 Notoyudan mengatakan jika warganya memiliki kepedulian terhadap masyarakat terdampak pandemi Covid-19.
“Bantuan uang yang terkumpul selanjutnya dibelikan berbagai bahan makanan untuk diolah di dapur balita sehat,” ungkapnya.
Dengan prinsip ngeluwihi lan bagehi, lanjutnya, seluruh bahan baku makanan sehat untuk balita itu merupakan hasil swadaya masyarakat.
"Dalam proses pembuatan makanan untuk balita itu, relawan dan warga, secara bergotong-royong saling berbagi tugas," jelasnya.
Ia membeberkan jika para warga membagi dalam beberapa kelompok. Ada yang menyiapkan sayur, telur dan buah.
“Ada warga yang menyiapkan telur, ada yang menyiapkan sayur, ada yang menyiapkan buah, kemudian dimasak bersama lantas dibagikan kepada balita,” urainya.
Wakil Walikota Yogyakarta, Heroe Poerwadi sangat mengapresiasi warga RW 25 Notoyudan, ia pun sangat bangga terhadap kepedulian mereka yang ikut membantu masyarakat terdampak pandemi Covid-19.
Pihaknya sangat menyambut baik kekuatan dan kekompakan warga Yogyakarta yang melakukan gerakan dapur balita sehat hingga masa pandemi berakhir.
Wawali mengungkapkan bahwa UNESCO telah mengetahui gerakan sosial dari masyarakat Kota Yogyakarta di masa pandemi dengan membuat dapur balita sehat.
Ia pun melaporkan kepada UNESCO hampir di seluruh Kecamatan se Kota Yogya telah memiliki dapur balita sehat.
“Saya sampaikan bahwa di Kota Yogyakarta kekuatan partisipasi masyarakat sangat tinggi, hal inilah yang membantu Pemkot Yogyakarta menangani pandemi Covid-19,” bebernya.
Menurutnya gerakan dapur balita sehat sebagai upaya pemantauan tumbuh kembang bayi dan balita untuk mencegah stunting sekaligus juga mendukung program posyandu.
Gerakan bagian dari ngluwihi dan mbagehi tersebut, lanjutnya, dilakukan secara mandiri. “Ini merupakan bagian dari ngluwihi dan mbagehi, saling membantu sesama. Nilainya mungkin tidak banyak, tapi yang paling penting adalah partisipasi dari warga itu sendiri,” jelasnya. (Han)
Besar!(2)
Artikel sebelumnya: Badan Sehat, Jiwa Sehat, Jogja Sehat
Artikel selanjutnya: Purna Paskibraka Indonesia Dukung Kegiataan Kepemudaan di Kota Yogya
Berita terkait
- Penguatan Empat Pilar Menuju Kota Yogya Zero Sampah Anorganik
- Wawali Berikan Pembinaan Bagi Relawan PMI Se-Kecamatan Kota Yogyakarta
- Tak Lama Lagi Si Thole Bakal Tampil dengan Wajah Baru
- Sembilan PNS Pemkot Terima Satya Lencana
- Wawali, Lantik DKC Kwarcab Pramuka Kota Yogyakarta
- Dorong Pembangunan Infastruktur Kota Yogya Dengan Program Padat Karya
- ASN Pemkot Belajar Investasi di Pasar Modal
- Buruh Gendong Pasar Beringharjo Terima Paket Sembako
- Selama Pandemi Covid-19, Kelompok Tani di Kota Yogya Bertambah
- Pejabat Pemkot Yogya Ber-fashion Show Di Plaza SO1 Maret
Berita hangat
Rekomendasi berita
Pemkot Yogyakarta Lakukan Pemeriksaan Covid-19 di Sekolah
Penerimaan Kunjungan Studi Strategis Dalam Negeri, Program Pendidikan Reguler, Angkatan Lembaga Ketahanan Nasional di Pemkot Yogyakarta
Tukar Pikiran Administrasi Terpadu Kecamatan (PATEN), Kab. Aceh Tengah dan Pemkot Yogya
Walikota Lantik 18 Pejabat Fungsional Pemkot Yogya
Kado Ananda Membuat Akta Kelahiran Sekaligus KK dan KIA
Wawali Tinjau Kesiapan Venue Porda DIY 2019
Selaraskan Struktur OPD dengan RPJMD
Wawali: Membangun Infrastruktur Yang Mampu Meningkatkan Kesejahteraan UMKM