Lokasi Anda saat ini adalah:PLN > Lifestyle
Teguhkan Kota Budaya Lewat Pameran Batik Keraton Yogya- Pakualaman
PLN2025-01-15 10:07:32【Lifestyle】9rakyat jam tangan
Perkenalanpg soft demo mahjong ways 2Menyediakan konten berita menarik dalam dan luar negeri yang komprehensif,GONDOMANAN- Pemerintah Kota Yogyakarta melalui Taman Pintar Yogyakarta menggelar pameran batik berta paito camboja
GONDOMANAN- Pemerintah Kota Yogyakarta melalui Taman Pintar Yogyakarta menggelar pameran batik bertajuk Adiwastra Narawita: Kain Indah Sang Raja pada 28 Oktober sampai 3 November 2022. Pameran menampilkan puluhan kain batik koleksi Keraton Yogyakarta dan Kadipaten Pakualaman. Melalui pameran itu semakin meneguhkan Kota Yogyakarta sebagai kota budaya dengan mengedukasi masyarakat terkait kain batik.
Penjabat Walikota Yogyakarta Sumadi mengatakan atas nama Pemerintah Kota Yogyakarta mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada Keraton Yogyakarta dan Kadipaten Pakualaman bisa melaksanakan pameran batik di Taman Pintar. Melalui pameran tersebut Pemkot Yogyakarta bisa mengedukasi masyarakat terkait kain batik Keraton Yogyakarta dan Kadipaten Pakualaman beserta nilai-nilai filosofinya.
“Harapannya sinergi terus berlanjut. Ini menjadi wahana Pemkot Yogyakarta untuk meneguhkan Yogya sebagai kota pendidikan dan budaya. Terus bersama-sama memberi edukasi ke masyarakat,paito camboja” kata Sumadi dalam pembukaan pameran batik di Taman Pintar, Jumat (28/10/2022).
Menurutnya walaupun Yogyakarta sudah menyandang sebagai kota batik dan batik sudah menjadi warisan dunia, tapi masih banyak masyarakat yang belum mengetahui tentang filosofi pemakaian batik. Itu karena terkadang sebagian masyarakat hanya mengikuti tren. Untuk itu lewat pameran itu dikenalkan batik-batik koleksi Kraton Yogyakarta dan Kadipaten Pakualaman .
“Dalam pameran ini kita mendapatkan nilai-nilai luar biasa dari Keraton Yogyakarta terkait batik larangan dan motif-motif larangan yang dipakai di lingkungan keraton. Ini harus selalu kita edukasi ke masyarakat, karena Yogya adalah kota pendidikan, kota budaya dan kreatif yang harus selalu kita edukasi nilai-nilai filosofi,” terangnya.
Pameran menampilkan sebanyak 27 koleksi kain batik Keraton Yogyakarta dan Kadipaten Pakualaman. Keraton Yogyakarta menampilkan koleksi batik Awisan Ndalem atau Batik Larangan, yaitu motif-motif batik yang penggunaannya terikat aturan-aturan di Keraton Yogyakarta dan tidak semua orang boleh memakai. Misalnya motif Parang Rusak Barong hanya digunakan sultan, putra mahkota atau pada upacara agenda khusus. Saat ini kain batik motif ini digunakan para penari beksan ajisaka di Keraton Yogyakarta.
“Keraton Yogyakarta menampilkan koleksi-koleksi keraton maupun koleksi pribadi Gusti Kanjeng Ratu Hemas. Dengan koleksi motif batik larangan. Harapannya jadi edukasi dan informasi kepada masyarakat untuk lebih mengenal motif batik larangan di dalam keraton yang tidak boleh dipergunakan masyarakat umum pada saat upacara adat di keraton maupun berwisata di keraton,” jelas GKR Bendara, putri bungsu Raja Keraton Yogyakarta, Sri Sultan Hamengku Buwono X.
GKR Bendara menyampaikan, dalam pemeran itu Keraton Yogyakarta juga menampilkan batik istimewa yang baru diluncurkan pada 1 Oktober lalu yaitu Batik Radyakartiyasa. Batik itu dipergunakan khusus untuk para edukator di Museum Keraton Yogyakarta. Pihaknya menilai kecintaan kepada batik harus ditingkatkan tidak hanya motif, tapi juga proses serta makna dari motif agar tidak disalahgunakan.
Sementara itu Gusti Kanjeng Bendara Raden Ayu Adipati Paku Alam X menuturkan dalam pameran ini Kadipaten Pakualaman menampilkan kain batik Dhaup Ageng Pakualaman Kemilau Sang Surya Mulyarja. Motif batik itu merupakan bagian dari batik seri Asthabrata koleksi Kadipaten Pakualaman. Pihaknya merasa senang dengan diadakannya kembali pameran batik di Taman Pintar karena sebagai salah satu wujud pelestarian kebudayaan batik.
“Dalam pameran ini Kadipaten Pakualaman menampilkan batik-batik yang saya buat saat Dhaup Ageng Kadipaten Pakualaman, saat pernikahan anak sulung saya. Waktu itu saya membuat batik sendiri dengan tema Surya Mulyarja salah satu Batara di Asthabrata,” ucap GKBRAA Paku Alam X.(Tri)
Besar!(5)
Artikel sebelumnya: Wawali Berikan Pembinaan Bagi Relawan PMI Se-Kecamatan Kota Yogyakarta
Artikel selanjutnya: Hadirkan Food Truck, Pemkot Berbagi 1000 Takjil
Berita terkait
- Wakil Walikota melepas jamaah haji Kota Yogyakarta
- Kios Segoro Amarto Pasar Sentul Resmi Beroperasi, Dukung Stabilisasi Harga Bahan Pokok
- Pemkot Perketat Syarat Studi Tur Sekolah di Yogya
- Pembangunan Puskesmas Pakualaman Dilengkapi Fasilitas Ambulans Kegawatdaruratan
- Buka Bersama Pemkot Yogyakarta dengan Tokoh Masyarakat
- Pemkot Berikan Jaminan Sosial Ketenagakerjaan 3.276 Pengurus Wilayah
- Peringatan Kesaktian Pancasila Tumbuhkan Kecintaan NKRI
- Kelurahan Gunungketur Fasilitasi Kegiatan Keagamaan Warga
- Pemkot Terus Tingkatkan Kepedulian Masyarakat Terhadap Benda Cagar Budaya
- Pemkot Yogya - PT PLN Perkuat Kerja Sama Pengelolaan PJU
Berita hangat
Rekomendasi berita
Pemkot Yogya Terapkan PTM 100 Persen Secara Bertahap
Penonton dan Wisatawan Kagumi Kemegahan WJNC #8
Pengawasan Bahan Pangan Segar di Pasaran, Aman dan Stok Mencukupi
Pengelolaan Pasar di Kota Yogya Jadi Contoh Daerah Lain
Simulasi Bencana, Kurangi jatuhnya korban jiwa dan harta
Pemkot Yogya Terima Kunjungan Peserta PKP Provinsi Lampung
Kendaraan Tak Miliki Dokumen Terjaring Operasi Gabungan Dishub
Kejurnas Taekwondo Wali Kota Cup Yogya Jadi Ajang Pembibitan Atlet