Lokasi Anda saat ini adalah:PLN > Lifestyle
Pemkot Yogya Ajak Orang Tua Penuhi Imunisasi Campak Anak
PLN2025-03-26 06:23:17【Lifestyle】9rakyat jam tangan
Perkenalanpusat server thailandMenyediakan konten berita menarik dalam dan luar negeri yang komprehensif,Umbulharjo - Pemerintah Kota Yogyakarta melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Yogyakarta mengajak or liga mansion
Umbulharjo - Pemerintah Kota Yogyakarta melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Yogyakarta mengajak orang tua untuk memberikan imunisasi lengkap kepada sang buah hati,liga mansion tak terkecuali pemberian imunisasi campak atau Measles Rubella (MR) campak.
Kepala Puskesmas Mantrijeron Eny Purdiyanti mengatakan, pada bulan September 2022 telah ditemukan dua balita yang terdampak campak. Ia berharap, adanya penemuan campak di tahun lalu diharapkan menjadi perhatian lebih terhadap orang tua agar segera memberikan imunisasi lengkap kepada balitanya.
"Mari para orang tua untuk segera memberikan vaksin bagi sang buah hati, untuk di Puskesmas Mantrijeron pemberian imunisasi dilayani setiap hari selasa. Semoga dengan layanan yang diberikan ini mampu memberikan manfaat kepada orang tua dalam memberikan imunisasi bagi sang anak," jelas Eny Purdiyanti saat ditemui di ruang kerjanya, Kamis (26/1).
Sementara itu, Kepala Bidang Pencegahan Pengendalian Penyakit, Pengelolaan Data dan Sistem Informasi Kesehatan, Dinkes Kota Yogyakarta, Lana Unwanah mengatakan, untuk saat ini Kota Yogyakarta masih ditemukan anak-anak yang belum di imunisasi dan vaksin. Bahkan ditemukan juga orang tua yang memang masih menolak dan masih belum mau memberikan vaksin kepada anaknya.
"Ini yang kita khawatirkan bila anak-anak tidak terlindungi oleh vaksinasi yang sebetulnya penyakit-penyakit itu bisa dicegah, kita khawatirkan akan terjadi ledakan walaupun secara persentase capaian kita sudah lumayan tinggi imunisasi anak dan bayi," kata Lana Unwanah.
Menurutnya, imunisasi campak sangat dibutuhkan bagi anak, sebab penyakit campak dapat berbahaya jika terjadi komplikasi seperti Pneumonia, radang paru, autitis, radang telinga bahkan bisa sampai ke meningitis. Oleh karenanya campak bisa dicegah dengan melakukan imunisasi.
Ia mengungkapkan, pada tahun 2022 terdapat 60 suspek penyakit campak yang ditemukan di puskesmas dan beberapa laporan dari rumah sakit di Kota Yogyakarta. Setelah dilakukan pemeriksaan dan laboratorium ada sembilan kasus positif campak, dua kasus diantaranya berkaitan secara epidemiologis.
"Setelah dilihat status imunisasinya ini memang anak yang belum divaksinasi campak dan sejauh ini tidak ada komplikasi, Itu kejadian di tahun 2022. Imunisasi campak ini sudah masuk di dalam program pemerintah yaitu imunisasi MR campak dan rubella yang diberikan kepada bayi usia sembilan bulan," katanya.
Lanjutnya, pemberian booster atau imunisasi campak yang kedua diberikan kepada anak berusia 18 bulan dan pada anak usia sekitar enam tahun atau kelas satu SD diberikan kembali imunisasi campak bersamaan dengan pelaksanaan bulan imunisasi anak sekolah di bulan Agustus. ''Dengan pemberian tiga kali imunisasi campak pada anak, diharapkan bisa melindungi dari terinfeksinya penyakit campak," jelasnya.
Ia berharap, pencegahan penyakit campak ini bisa tertangani dengan pemberian imunisasi dan vaksinasi yang difasilitasi oleh pemerintah secara gratis di semua puskesmas di Kota Yogyakarta.
''Kami mengimbau kepada semua orangtua yang mempunyai bayi segeralah memberikan imunisasi lengkap, tidak hanya MR campak namun imunisasi lainnya baik yang dasar maupun booster. Sebab ini sebetulnya bisa mencegah penyakit dengan imunisasi atau polio, hepatitis B, pertussis, difteri, haemophilus influenzae type B, campak dan tetanus (PD3I). Melalui imunisasi PD3I dapat dicegah sehingga mencetak generasi Indonesia unggul," ujarnya.
Selanjutnya, Kepala Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta Emma Rahmi Aryani mengungkapkan, penyebabnya penyakit campak terjadi akibat adanya virus dengan gejala demam atau batuk pilek yang khasnya terdapat bercak putih di daerah tenggorokan dan bintik-bintik kemerahan di badan.
"Itu harus dipastikan terlebih dahulu apakah merupakan tanda penyakit campak, dengan melakukan pemeriksaan laboratorium. Jika ada minimal dua kasus yang saling berhubungan secara epidemiologis baru itu dinyatakan wabah campak," ujarnya.
Tambahnya, saat ini pencapaian vaksin di Kota Yogyakarta sudah mencapai lebih dari 90 persen. Sehingga harapannya imunisasi campak ini dapat diberikan secara merata. (Hes)
*Foto diatas merupakan contoh imunisasi yang diberikan pada balita
Besar!(356)
Artikel sebelumnya: Satgas Covid-19 Yogya Ingatkan Warga Patuhi Prokes
Artikel selanjutnya: Optimalisasi Peran Keluarga Cegah Tindak Pidana Perdagangan Orang
Berita terkait
- Pemkot Jaring Masukan Penataan Seni Budaya Malioboro
- Pasar Murah Goes To Kemantren Tingkatkan Daya Beli Kebutuhan Pokok Masyarakat
- Giat Bina Pelajar Cegah Potensi Kenakalan Remaja di Kota Yogya
- Desentralisasi Pengelolaan Sampah, Pemkot Olah Sampah Jadi Bahan Bakar Alternatif
- Kampung Panca Tertib Sarana Penanaman Nilai Ketaatan Hukum
- Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer Tingkatkan Derajat Kesehatan Mulai dari Posyandu
- Pemkot Buka Peluang Tingkatkan Ekonomi Warga Lewat Nglarisi
- Pengurus Wilayah Penyampai Aspirasi Warga kepada Pemkot Yogya
- Wakil Walikota melepas jamaah haji Kota Yogyakarta
- Reresik Malioboro Matangkan Kesiapan Sambut Libur Nataru
Berita hangat
Rekomendasi berita
Wawali Beberkan Berbagai Inovasi Unggulan Pemkot Yogya
Reresik Malioboro Matangkan Kesiapan Sambut Libur Nataru
Pawai Alegoris Harmony in Old Mataram Penyemarak Wisata Kotagede
Peringati Hardiknas, Ratusan Pelari Meriahkan Tamansiswa Fun Run
Hari Pramuka Ke-58, Wawali: Pramuka Harus Hadir di Tengah Masyarakat
Lansia Dhuafa di Kota Yogya Terima Bantuan Biaya Hidup
Lomba Tertib Administrasi PKK Diikuti Kemantren dan Kelurahan
Jaga Kolaborasi Antar Perangkat Daerah, Berikan Pelayanan Terbaik Masyarakat